PEMBACA ONLINE
Dampak Gempa Sejumlah Bangunan Ambruk Termasuk
Gedung Gereja GTM Rusak
Mamasa Sulbar - globalinvestigasinews.com
Akibat Dampak Gempa Majene berkekuatan 5,9 dan 6,2 Skala Richter 15 Januari Lalu, Sejumlah Gedung Gereja GTM Rusak di Mamuju, Kallan Baru, Salu Batu, Baruru, Kopeang dan lainnya.
Selain gedung gereja, sejumlah rumah milik warga GTM yg tersebar di Mamuju, Kallan Baru, Timoro, Kopeang, Baruru dan Tapalang mengalami kerusakan bahkan ada yang tidak bisa dihuni.
Saat ini ratusan bahkan mungkin ribuan warga GTM di beberapa wilayah tersebut masih hidup di tempat pengungsian.
Selain masih takut dan trauma dampak Gempa, ada sebagian warga GTM yg kehilangan tempat tinggal karena rumahnya rusak berat.
Sekretaris Umum BPMS GTM, Pdt. Yusuf Arta S Th, MTH, membenarkan laporan ini.
" Iya betul, kami sdh menerima laporannya. Sejumlah gereja di Mamuju, Kallan Baru, Salu Batu, Kopeang, dll dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa" ujar Pendeta Yusuf Arta melalui WhatShapnya saat dikonfirmasi.
Yg lebih memprihatinkan lagi kata Pendeta Yusuf Arta, karena sejumlah warga GTM saat ini hidup di bawah tenda darurat di tempat pengungsian.
Mereka membutuhkan penerangan (Genset), tikar, selimut, beras, makanan instan dan obat obatan.
Pihak BPMS bersama 10 Relawan dari Klasis Lakahang telah turun tangan mendistribusikan bantuan di 23 titik di Mamasa serta hari ini, tim Rumah Sakit Banua Masa/BPMS GTM dan para relawan dari Klasis Lakahang telah bertolak ke Mamuju, Kallan Baru, Salu Batu, Baruru, Kopeang dan Tapalang untuk mendistribusikan 500 Kg beras, Tikar, Telur, Indo Mie dan obat obatan.
Menurut Pdt Yusuf Artha, BPMS GTM sangat mengharapkan bantuan dan dukungan doa untuk menolong saudara saudara kita yg mengalami musibah di sejumlah tempat di Mamuju, Tapalang, Kallan Baru dll.
Kalau ada yg tergerak hatinya ingin membantu, bantuan bisa juga disalurkan lewat BPMS GTM untuk disalurkan sesusi data yg ada di GTM.
Pihak BPMS mengimbau kepada warga untuk melaporkan kalau masih ada pengungsi yg belum diketahui.
Rilis oleh Octovianus Danunan
RUS GINEWS.