PEMBACA ONLINE
Alumni Dan Santri Perguruan Thawalib Padang Panjang Tuntut Yayasan Lebih Transparan Dan Perhatikan Mutu Pendidikan
Padang Panjang, 16/01/2021
Globalinvestigasinews.com
Sekelumit dari sisi Perguruan Thawalib Padang Panjang Sumatera Barat, yang sudah berdiri sejak 1911 silam. Yang telah banyak menelurkan banyak santriwan dan santriwati dari seluruh pelosok Negri dari Kyai (Buya), kalangan praktisi hukum, pemerintah dan masih banyak lagi santri jebolan Thawalib yang bisa "mendiami" dari banyak lini, pemerintah, swasta maupun aparat penegak hukum. Salah satu unggulan dari Thawalib ini adalah Santri yang melanjutkan studynya sampai ke luar negeri seperti Cairo Mesir.
Salah satu slogan yang selalu di gaungkan untuk santri adalah Tafaqquh Fiddiin " Memperdalam Ilmu Agama" ini juga merupakan warisan dari sesepuh pendiri yaitu Buya Karim Amarullah ayah kandung Buya HAMKA.
Perguruan Thawalib ini di kelola oleh Yayasan Perguruan Thawalib. Seiring perjalanan waktu dan telah beberapa kali terjadi pergantian pucuk pimpinan, tidak semurni madu dan seputih kapas, sering mendapatkan ujian dan cobaan baik dari internal sendiri ataupun dari pihak pihak yang ingin menghancurkan "Benteng Agama" ini, tak ayal juga ada yang ingin mengeruk keuntungan pribadi dan tentunya untuk memenuhi pundi pundi hawa nafsu sendiri, " Na'uzdubillah".
Saat ini sorotan sedang tertuju pada pengirus yayasan, dari kalangan Alumni, Santri dan wali santri serta pemerhati dari para alumni untuk Perguruan Thawalib ini.
Salah satunya adalah Alumni 1995 yang mempunyai perhatian lebih terhadap permasalahan carut marutnya kepengurusan yayasan ini, karena di nilai telah gagal dalam mengatur dalam hal standar mutu, kwalitas dan kwantitas perguruan ini yang tak ayal berimbas pada Santri dan Satriwati.
Irwan B salah seorang alumni '95 bersama teman teman seangkatanya mengangkat permasalahan ini hingga ke permukaan karena dinilai telah menodai marwah Perguruan Thawalib Padang Panjang, " Saya bersama rekan rekan dan para santri akan memperjuangkan ini, ini sudah sangat menodai perjuangan suci para Leluhur Thawalib, saya harap dukungan dan kerjasama wabil khusus para alumni untuk bisa mengembalikan nama besar Thawalib, pengurus yayasan harus bertanggung jawab, kasihan adik adik santri, jangan hanya kepentingan pribadi pengurus yayasan Thawalib di korbankan," ungkap IBE sapaan akrabnya.
Sempat terjadi aksi unjuk rasa oleh para santri baik putra maupun putri dari tingkat MTs sampai KUI (Kulliyatul 'Ulum El Islamiyah) setingkat MA dan para guru (Ustad/zah) hari ini Sabtu 16/01/2021 menuntut kepada pihak yayasan untuk lebih transparan dan memperhatikan mutu kwalitas dan kwantitas baik pendidikanya maupun kesejahteran untuk santri dan para guru gurunya. Sayangnya dari pihak yayasan satupun belum bisa di hubungi. (bersambung)
(fikglobal)