GLOBALINVESTIGASI | Pembangunan jembatan sei Benao kecamatan Lahei Barat, kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, yang belum selesai dibangun tahun lalu kini di kerjakan pembangunannya.
Namun, dibalik pembangunan jembatan yang menghubungkan dari desa menuju ibu kota kecamatan tersebut menuai pertanyakan dan keluhan kekecewaan dari warga yang melintas di jembatan tersebut.
Seorang warga kepada media online portal berita hukum dan kriminalitas www.globalinvestigasinews.co.id melalui via telepon seluler mengatakan, bahwa mengeluhkan dengan tidak adanya jembatan darurat yang dibuat oleh kontraktor pembangunan jembatan sei benao untuk warga yang melintas.
"Kira sangat mengeluhkan tidak adanya jembatan darurat yang di buat oleh pelaksana pekerjaan, sehingga masyarakat harus menggunakan pery penyebrangan dengan biaya Rp5000,- sekali menyeberang jadi kalau pulang pergi (PP_red) berarti Rp10.000,- kita harus mengeluarkan uang," keluhnya.
Menurutnya, kenapa tidak pihak yang mengerjakan proyek jembatan tersebut yang menjamin warga yang melintasi di sei benao atau mereka yang menyediakan fasilitas untuk warga menyebrang.
"Apalagi dengan kondisi yang seperti ini, kita susah mencari uang malah jangankan untuk bayar penyebarangan untuk kebutuhan sehari-hari saja pas-pasan," ungkapnya.
Ia berharap agar Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Utara bisa mencari solusi buat warga Benao dan sekitarnya yang melintas di sei Benao agar tidak jadi beban warga mengingat kondisi pandemi covid-19 yang juga mempengaruhi ekonomi masyarakat.
"Jadi jangan ada kesan pembangunan Pemerintah menimbulkan dampak yang negatif bagi masyarakat bahkan merugikan masyarakat," tutup Udin. [tim]