PEMBACA ONLINE
Forum Mahasiswa Studi Agama-Agama Se-Indonesia (FORMASAA-I) Berhasil Menyelenggarakan Sekolah Perdamaian
Makassar -- globalinvestigasinews.online Forum Mahassiwa Studi Agama Agama Seindonesia ( Formasaa-i) Dengan mengangkat tema Plurality of Indonesia yang dilaksanakan via daring dengan memakia aplikasi Google Meet dan Zoom. Pembukaannya dilakukan pada Jum,at, 18 Desember 2020 yang dibukka langsung oleh Pembina Formasaai Dr. Rakeeman R.A.M Jumaan.
Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari mulai tanggal 18 sampai 20 Desember 2020.
Pada hari pertama setelah pembukaan dilaksanakan Movie Screening & Discussion (Unfinished Indonesia) dengan menghadirkan dua narasumber.
Pertama adalah Iqbal Annaf selaku Dosen CRCS UGM dan kedua adalah Ibnu Nadzir Daraini dari peneliti PMB (Pusa Penelitian Masyarakat & Budaya)-LIPI. Filem yang di bedah pada sesi pertama ini adalah Unfinished Indonesia yang digagas oleh CRCS, Paree School of Global Studies-Buston University dan Watchdoc. Selanjutnya, sesi kedua Webinar Nasional dengan tema “Dehumanisasi: Ancaman Kerukunan & Kejayaan Bumi Pertiwi. Pada sesi ini, narasumber ada tiga, diantaranya Ismail Alhabi selaku Direktur Walhi Jawa Tengah, Dewi Praswida yang sebelumnya sebagai Dilegation Of-Synodal Meeting For Yong People In Vatican, Rome, Italy 2019 dan Muryana dari Asosiasi Studi Agama Indonesia (ASAI). Pada hari ketiga mengangkat tema “Seni dan Agama”, pertama dilakukan pembacaan kitab/do’a dari perwakilan setiap agama, seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, Penghayat dan Baha’I. Setelah itu dilanjutkan dengan pemutaran lagu perdamaian dan dialog tentang Seni dan Agama yang menghadirkan dua narasumber, diantaranya Abdullah Ibnu Thalhah Selaku Sekertaris Jurusan ISAI dan Pembina
Komunitas Rumah Rupa Walisongo (RRW) dan Dr. KH. Zastrouw Al-Ngatawi yang seorang Budayawan dan selaku Juru bicara Abdurrahman Wahid atau sering disapa Gus Dur saat masih menjabat sebagai Presiden Indonesia.
Sekolah perdamaian ini diadakan karena melihat Indonesia sebagai negara Plural dimana pemahaman tetang pentingnya perdamaian sangatlah dibutuhakan agar perdamaian serta sikap toleransi dapat lebih ditingkatkkan.
Harapan dari FORMASAAI, dirkursus tentang pentingnya perdamaian serta paham pluralisme sangat dibutuhkan di Indonesia, oleh karena itu diharapkan kegiatan ini walaupun dilaksanakan secara during (Online) via g.meet dan zoom akan menjadi pemantik agar kegiatan seperti ini semakin sering dilakukan serta alumni dari sekolah perdamaian ini bisa menjadi agen perdamaian di daerahnya masing-masin.@ .A.H.
Sumber : Imran Fajar .