PEMBACA ONLINE
Tanggapan Kadis Pendidikan Tanjab Timur Drs Junaedi Rahmad MH Terkait Belajar Dan Mengajar Di Tenggah Covid 19
Tanjabtimur - GlobalInvestigasinews.com
15/09/2020
Kepala dinas pendidikan kabupaten Tanjab Timur, Drs, Junaedi Rahmad.MH menjelaskan, bahwa selama pandemi Covid-19, seluruh sekolah di Kabupaten Tanjab Timur melakukan proses Belajar Dari Rumah (BDR). Baik menggunakan dengan metode Daring (dalam Jaringan) maupun Luring (Luar Jaringan).
Drs.Junaedi Rahmad mengatakan ” Jadi proses belajar mengajar tetap di lakukan Daring dan luring. Sampai saat ini yang sudah terdaftar No handphone untuk mendapat paket data untuk Sekolah Dasar sekitar 21.000. Sedangkan Sekolah Menengah Pertama sekitar 7000.
Ia menjelaskan waktu itu Kabupaten Tanjab timur sebenarnya sudah berada di daerah zona hijau seharus bisa melaksanakan belajar tatap muka. Akan tetapi dinas Pendidikan Tanjab Timur juga harus mengikuti anjuran Tim Gugus Tugas covid 19 kabupaten Tanjab Timur.
walau berada dalam zona hijau, tetapi proses pembelajaran masih dilaksanakan secara PJJ (pembelajaran jarak jauh) baik secara luring maupun daring.
Selain bisa belajar mengases internet, dinas pendidikan telah melakukan pembelajaran secara daring. tetapi kalau tidak bisa dengan asumsi lain karena tidak semua anak serta orang tua memiliki sarana yang bisa mengases internet (HP) maka dipersilahkan untuk sekolah menggunakan metode luring.
Walau belajar secara luring siswa BDR tetap dengan arahan guru, jadi belajarnya siswa tidak dilepas begitu saja. guru tetap harus melakukan kontrol, arahan, dengan memberikan penugasan agar pembelajaran tersebut memang terstruktur berdasarkan kurikulum nasional.
Adapun teknik penugasan yang diberikan guru ke siswa bisa dilakukan dengan tiga pilihan pertama, guru mendatangi rumah-rumah siswa untuk memberikan pelajaran serta penugasan, kedua orang tua siswa datang ke sekolah untuk mengambil mata pelajaran serta tugas belajar di rumah , ketiga siswa datang ke sekolah untuk mengambil pelajaran "jika siswa mengambil pelajaraan di sekolah, maka ada beberapa syarat yang sudah di siapkan dan di wajibkan oleh sekolah yaitu protokol kesehatan harus dipenuhi, pengaturan jarak meja dikela maksimal dalam satu kelas hanya 10 anak, dan harus ada shift dimana tidak diperkenankan seluruh siswa bertemu dihari serta waktu yang sama,
Hingga saat ini Pembelajaran di Kabupaten Tanjab Timur masih BDR hal ini berdasarkan arahan dan hasil koordinasi dengan ketua gugus tugas (gustu) kabupaten Tanjab Timur bahwa untuk memaksakan proses belajar mengajar bertatap muka di sekolah masih sangat berisiko tinggi.
” Menurut koordinasi dengan Gustu kita masih akan resiko jika membuka sekolah,
Sehingga dinas pendidikan masih tetap membuat aturan bahwa proses belajar mengajar, masih dilaksanakan secara PJJ atau pembelajaran jarak jauh dengan menerapkan dua metode yaitu daring dan luring,”Paparnya
Meski demikian, untuk penerapan sistem pembelajaran Daring (Dalam Jejaring) pelaksanaannya tidak memaksakan disesuaikan dengan kondisi wilayah, guru, anak dan orang tua.
Metode daring ini bisa terjangkau di daerah terbatas saja, sementara misalnya daerah Labuhan pering belum ada internet. Jadi kita persilahkan pihak sekolah yang mau laksanakan proses belajar mengajar namun tidak memaksakan karena juga melihat kondisi lokasi terlalu jauh.
Tidak seluruh orang tua dan anak menggunakan android atau HP, jadi kalau memang bisa silahkan, namun kalau tidak bisa maka kami sarankan harus bisa menjalankan sistem metode luring. dengan penerapan metode luring ini diharapkan guru-guru proaktif mengadaptasi kurikulum, mengembangklan media dan strategi pembelajaran agar pembelajaran pada masa pandemi bisa berjalan dengan baik. kami juga meminta dukungan dari orang tua murid.pungkasnya.(T111K).