Menristek/ Kepala BRIN Dorong Inovasi Teknologi Keantariksaan sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Emas -->
POPULER

Menristek/ Kepala BRIN Dorong Inovasi Teknologi Keantariksaan sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Emas

Jumat, 18 September 2020, 08.03 WIB
PEMBACA ONLINE Free website counter


Menristek/ Kepala BRIN Dorong Inovasi Teknologi Keantariksaan sebagai Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Menuju Indonesia Emas

Globalinvestigasinews.co.id

Jakarta – Indonesia merupakan negara yang diberkahi dengan kekayaan sumber daya alam (SDA) yang berlimpah, mulai dari SDA yang berada di darat ataupun di laut. Oleh karena itu, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro mendorong inovasi teknologi dan eksplorasi antariksa secara optimal untuk Indonesia Emas 2045. 


“Indonesia sebagai negara yang kaya sumber daya alam harus memaksimalkan potensi dan upaya untuk menuju Indonesia Emas 2045. Selama ini kita hanya terpaku apa yang ada di permukaan bumi dan mulai masuk ke permukaan laut saja, tapi tentunya kita tahu di udara sampai antariksa. Sebenarnya itu adalah bagian sumber daya alam kita yang seharusnya dapat dimanfaatkan secara optimal,” jelas Menteri Bambang pada saat menjadi pembicara kunci (keynote speaker) pada Webinar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa V (SINAS KPA V), Rabu (16/9).


Menteri Bambang mengatakan nilai ekonomi antariksa global diproyeksikan akan meningkat menjadi lebih dari US$1 triliun per tahun pada 2040. Oleh karena itu, Menteri Bambang menilai Indonesia perlu mengambil peran pada ekonomi  yang saat ini banyak dilirik negara-negara di dunia. Menteri Bambang mengungkapkan sejumlah langkah pendekatan yang dapat dilakukan dalam menatap eksplorasi angkasa luar dengan memanfaatkan penguasaan teknologi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang adaptif terhadap riset dan inovasi terkait ilmu antariksa. 

“Indonesia sendiri memiliki wacana membangun bandara antariksa di Biak, Papua. Indonesia berada posisi terbaik untuk meluncurkan roket karena Biak dekat dengan ekuator.Selain harus tetap fokus pada industri satelit dan roket, tentu dengan membangun bandara antaraiksa lebih menguntungkan daripada hanya menciptakan roket saja. Kalau bisa kita jadikan Bandara Antariksa Biak ini sebagai pintu masuk ke dalam bisnis antariksa dunia, diiringi dengan penguasaan ilmu dan teknologi keantariksaan yang mumpuni,” terang Menteri Bambang.

Seminar Nasional Kebijakan Penerbangan dan Antariksa V merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) selama dua hari pada tanggal 16-17 September 2020, kali ini mengusung tema “Ekonomi Keantariksaan sebagai Penggerak Pertumbuhan Menuju Indonesia Emas”.  Menghadirkan sejumlah pembicara kunci, diantaranya Menteri Keungan RI, Sri Mulyani Indrawati; Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa; _Director Office of Space Commerce U.S. Department of Commerce_, Kevin M. O’Connell; Pakar Ekonomi, Dorodjatun Kuntjoro-Jakti; Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, Tri Nuke Pudjiastuti; dan _Center of Innovation and Digital Economy, INDEF_, Bhima Yudhistira Adhinegara.

(B.@.F)

Sedang Populer