PEMBACA ONLINE
Bangka Tengah - GlobalinvestigasiNews.Com
Maraknya Penambangan Timah Ilegal Di Kolong Punguk Kecil Di Koba Kembali Marak Dilakukan Tanpa Rasa Takut
24/8/2020
Saat awak media mendatangi salah satu warga yang biasa menolak keras aktivitas tambang tersebut mengatakan, "Beberapa kali pihak nya melaporkan permasalah ini ke pihak terkait tentang adanya Ti Rajuk tersebut, Terkait kemarin adanya penertiban Ti di situ ada beberapa orng tertangkap oleh aparat kepolisian".
Sekarang hari ini beberapa ti Rajuk beroperasi terbuka, Dimana letak keadilan itu . Disatu sisi beberapa orng di tahan akibat aktivitas tambang timah ilegal tersebut .
Mana mungkin Masyarakat berani menambang di tempat tersebut di kawasan Puncak dan Kenari. Karena kawasan disitu dekat dengan pemukiman warga, apa bila dilakukan penambangan besar besaran dan atau tanggul-tanggul kemungkinan terjadi jebol siapa yang bertanggung jawab akan hal itu.
[next]
Terkait dengan sikap saya menolak aktivitas tersebut dari dulu beberapa orang mendatangi saya yang mungkin punya kepentingan disitu, bahkan mengintimidasi saya dan saya katakan kita tetap pada pendirian menolak keras dan tidak akan berhenti untuk bersuara karena itu untuk kepentingan masyarakat juga yang tidak mau adanya penambangan tersebut, 24/8/2020.
Pak camat Koba muslimin mengatakan terkait prihal TI Rajuk yang sedang beroperasi di punguk kecil sekarang ini, "Disitu sering kami laporkan ke pihak terkait tentunya pihak yang berwenang, Karena disitu juga pernah ada yang ditahan terkait penambangan tersebut", ucap Camat
Pak camat juga menyampaikan terkait adanya warga yang tertangkap dan ditahan oleh pihak yang berwajib , "silahkan saja masyarakat melakukan pra peradilan". ungkap pak muraslim selaku camat Koba
Terkait prihal adanya warga masyarakat yang ditahan soal penambangan yang keluarga nya ditangkap dan masih mendekam di dalam tahanan mengungkapkan,
"Kita meminta keadilan kenapa orang bisa bekerja disitu sedangkan beberapa orang di tangkap
dan ditahan". pungkasnya.
Saat ditemui dirumah nya salah satu tokoh masyarakat berok dan tokoh agama . Apa pun alasannya kami tidak setuju sekali dengan penambangan tersebut. Sebelum itu kami bersama masyarakat lainya telah melakukan pertemuan dengan pak Didit di DPRD Provinsi terkait hal tersebut, bahkan kami juga menemui bupati pak Ibnu saleh menyuarakan aspirasi kami prihal membahas permasalahan TI tersebut.
"Kami masyarakat berok kurang setuju dengan adanya penambangan tersebut, bahkan menolak aktivitas tambang tersebut". ungkap pak mustar.